Aku terhenyak, tak bisa beranjak dari tempatku duduk. Hatiku bergetar dipantul-pantulkan oleh kepanikan, dan aku tidak dapat menghentikan mataku yang membelalak. Ditekan oleh perasaan yang gila ini, satu-satunya yang aku harapkan adalah merasakan kakiku masih berpijak.
Malam itu diselimuti oleh hawa dingin yang menyusup masuk di antara tulang-tulangku, bintang-bintang bersembunyi di balik dekapan awan seperti enggan untuk bersua, jalanan sepi hanya menyisakan suara mesin mobil butut ini yang meredup perlahan-lahan. Di bawah lampu jalan rusak yang terus berkedip-kedip, aku mendapati diriku, merasakan kerut di wajah dan darah seakan berhenti mengalir di dalam tubuh ceking yang selama bertahun-tahun dihinggapi oleh rasa sakit yang datang dan pergi.
i'm back! keluh kesah ART!
11 years ago
0 komentar:
Post a Comment